Kamis, 29 November 2012

Georeferencing adalah proses penempatan objek berupa raster atau image yang belum mempunyai acuan system koordinat ke dalam system koordinat dan proyeksi tertentu. Secara umum tahapan georeferencing (dengan menggunakan ArcMap) pada data raster adalah sbb: Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system koordinat dan proyeksi tertentu. Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik ikat dan diketahui nilai koordinatnya. Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke georeference sudah dianggap benar. Anda dapat membuat nilai koordinat tetap untuk data raster setelah ditransformasi (proses georeferencing) dengan menggunakan perintah Rectify pada Georeferencing toolbar. Sistem koordinat akan sama dengan koordinat acuan yang dipakai. tahapan-tahapan yang akan kita lakukan untuk georefrencing Pada Google Earth,masukkan daerah Sumatra.

Tahap 1 Buka google earth dan searching lokasi daerah asal kalian,

Tahap 2 Tentukan lokasi yang akan di Georefrencing.contoh nya pekanbaru Tahap 3 Tandai lokasi dengan meng-klik Add Placemark. Sekarang mulai tentukan 4 titik yang akan ditandai di lokasi tersebut.

Tahap 4 Proses menentukan titik yang pertama yang harus dilakukan setelah meng-Add Placemark yaitu catat setiap Latitude dan Longitude pada lokasi tersebut, untuk mengisi DMS di ArcGIS nanti. Setelah itu klik OK.

Tahap 5 Setelah semua titik selesai di tandai, jangan lupa di Save - Save Image. Oke, kita langsung saja ke tahap selanjutnya, yaitu menentukan titik koordinat peta Google Earth yang sudah kita simpan tadi.

Tahap 6 Buka ArcMap.di PC atau di Laptop anda -Selanjutnya klick A new empty map dan klik OK.

 Tahap 7 Kemudian klik kanan Data Frame Properties - Coordinate System - Geographic Coordinate Systems.
-Selanjutnya scroll ke bawah, kemudian klik World. -Pilih WGS 1984, setelah itu klik OK.

 Tahap 8 Selanjutnya tambahkan peta google earth yang telah kita simpan, klik icon

Tahap 9 Klik Add untuk menambahkan peta.

Tahap 10 muncul pemberitahuan Unknown Spatial Refrence hal ini terjadi karena peta yang kita tambahkan tadi belum memiliki titik koordinat. Selanjutnya klik saja OK. Tahap 11 Klik kanan dan pilih Input DMS of Lon and Lat
-
Data Raster Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster mewakili data grid continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti fotografi, yang di tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lain-lain.Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang diambil dari satelit cuaca. -Data Vektor Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) . Ada tiga tipe data vector (titik, garis, dan polygon) yang bisa digunakan untuk menampilkan informasi pada peta. Titik bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan route suatu perjalanan atau menggambarkan boundary. Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara pada peta dunia. Dalam format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), poligon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/ point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua baris). Setiap bagian dari data vector dapat saja mempunyai informasi-informasi yang bersosiasi satu dengan lainnya seperti penggunaan sebuah label untuk menggambarkan informasi pada suatu lokasi. Peta Vektor terdiri dari titik, garis, dan area polygon. Bentuknya dapat berupa peta lokal jalan. Kelebihan dan Kekurangan Data Raster dan Data Vektor 1. Data Raster Kelebihan Data Raster: a. Memiliki struktur data yang sederhana b. Mudah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi-fungsi matematis sederhana c. Teknologi yang digunakan cukup murah dan tidak begitu kompleks sehingga pengguna dapat membuat sendiri program aplikasi yang mengunakan citra raster. d. Compatible dengan citra-citra satelit penginderaan jauh dan semua image hasil scanning data spasial. e. Overlay dan kombinasi data raster dengan data inderaja mudah dilakukan f. Memiliki kemampuan-kemampuan permodelan dan analisis spasial tingkat lanjut g. Metode untuk mendapatkan citra raster lebih mudah h. Gambarab permukaan bumi dalam bentuk citra raster yang didapat dari radar atau satelit penginderaan jauh selalu lebih actual dari pada bentuk vektornya i. Prosedur untuk memperoleh data dalam bentuk raster lebih mudah, sederhana dan murah. j. Harga system perangkat lunak aplikasinya cenderung lebih murah. Kekurangan Data Raster : a. Secara umum memerlukan ruang atau tempat menyimpan (disk) yang besar dalam computer, banyak terjadi redudacy data baik untuk setiap layer-nya maupun secara keseluruhan. b. Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebiih besar untuk menghemat ruang penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian. c. Sebuah citra raster hanya mengandung satu tematik saja sehingga sulit digabungkan dengan atribut-atribut lainnya dalam satu layer. d. Tampilan atau representasi dan akurasi posisi sangat bergantung pada ukuran pikselnya (resolusi spasial). e. Sering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garis batas suatu objek, sangat bergantung pada resolusi spasial dan toleransi yang diberikan. f. Transformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan g. Sangat sulit untuk merepresentasikan hubungan topologi (juga network). h. Metode untuk mendapatkan format data vector melalui proses yang lama, cukup melelahkan dan relative mahal. 2. Data Vektor Kelebihan Data Vektor : a. Memerlukan ruang atau tempat menyimpan yang lebih sedikit di computer. b. Satu layer dapat dikaitkan dengan atau mengunakan atribut sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan secara keseluruhan. c. Dengan banyak atribut yang banyak dikandung oleh satu layer, banyak peta tematik lain yang dapat dihasilkan sebagai peta turunannya. d. Hubungan topologi dan network dapat dilakukan dengan mudah. e. Memiliki resolusi spasial yang tinggi. f. Representasi grafis data spasialnya sangat mirip dengan peta garis buatan tangan manusia. g. Memiliki batas-batas yang teliti, tegas dan jelas sehingga sangat baik untuk pembuatan peta-peta administrasi dan persil tanah milik. h. Transformasi koordinat dan proyeksi tidak sulit dilakukan. Kekurangan Data Vektor : a. Memiliki struktur data yang kompleks. b. Datanya tidak mudah untuk dimanipulasi. c. Pengguna tidak mudah berkreasi untuk membuat programnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan aplikasinya. Hali ini disebabkan oleh struktur data vector yang lebih kompleks dan prosedur fungsi dan analisisnya memerlukan kemampuan tinggi karena lebih sulit. Pengguna harus membeli system perangkat lunaknya karena teknologinya masih mahal. Prosedurnyapun terkadang lebih sulit. d. Karena proses keseluruhan untuk mendapatkannya lebih lama, peta vector seringkali mengalami out of date atau kadaluarsa. e. Memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih mahal. f. Overlay beberapa layers vector secara simultan memerlukan waktu yang relative lama. Sumber :http://google.com/2011/01/data-vektor-dan-data-raster.html

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

now