Senin, 04 Juni 2012

Tips Untuk Mendapatkan Gambar Yang Detail Pada Foto Makro


Semua Di Dunia Makro




Duh, ternyata dunia makro benar2 mengagumkan.. sejak pertama saya membeli kamera DSLR baru saya langsung jatuh cinta dengan fotografi makro.  Sudah berbagai macam cara saya coba mulai dari Reverse Ring, Filter Close Up, sampe menggunakan Raynox DCR-250 semuanya demi mendapatkan foto makro.
Nah, kali ini saya akan mencoba berbagi tentang tata cara atau teknik fotografi makro meskipun sebenarnya saya belum terlalu menguasai tetapi setidaknya tulisan ini bisa mengingatkan kembali kepada saya agar tidak lupa.  Sebenarnya trik ini saya dapatkan dari belajar dilapangan dan bertanya-tanya kepada para teman sealiran, jadi saya juga sedang terus belajar makro hingga saat ini
Nilai terpenting dari sebuah foto makro ada beberapa hal yakni :
Ketajaman gambar
Komposisi dan tonal yang apik dan bersih
Momentum (momen/kejadian)
Namun sebenarnya berbicara tentang nilai utama foto makro adalah tentang sebuah foto dari objek yang berukuran kecil namun digambarkan secara tajam.  Jadi mau gambar apa saja baik belalang, capung, nyamuk apabila gambar tersebut tajam dan bersih tentu akan bernilai tinggi.  Hanya saja untuk memperoleh gambar yang tajam ini ternyata cukup susah dan harus dicoba berulang kali, jadi biasanya saya perlu memotret sampai puluhan kali untuk mendapatkan satu gambar yang sempurna dimata saya.
Baik langsung aja saya coba paparkan beberapa tips yang saya pelajari tentang cara mendapatkan gambar yang detail pada foto makro.
1.  Pengaturan Kamera (Settingan Kamera)
Ini sangat berpengaruh, apabila settingan kita tidak pas maka hasilnya juga tidak akan baik.  Beberapa settingan yang perlu diperhatikan diantaranya adalah :
- Kecepatan (Shutter Speed), perhatikan kondisi cahaya dan angin disekitar lokasi hunting anda apabila angin kencang setidaknya perlu kecepatan antara 1/120″ sampai 200″.  Tetapi bila angin tidak terlalu kencang kecepatan 100″ sudah cukup baik, sesuaikan pula dengan cahaya apabila terang maka gunakan speed tinggi demikian sebaliknya.
- Aperture (F), kedalaman (Depth Of Field) dari sensor kamera jg sangat berpengaruh untuk mendapatkan foto makro yang detail.  Kalo menurut saya usahakan F tidak lebih dari 11 karena akan mengakibatkan komposisi yang jelek, maksudnya bukan hanya objeknya yg dapat tetapi juga sama background2 nya sehingga foto terkesan ramai.
- ISO, merupakan kepekaan terhadap cahaya apabila cahaya terasa kurang ada baiknya ISO ditinggikan hanya saja jangan terlalu berlebihan karena foto makro adalah komponen foto yang sangat detil sehingga noise sedikit saja akan terlihat jelas.  Menurut pengalaman rata2 pemakaian ISO jangan lebih dari 500.
2.  Alat yang digunakan
Penggunaan alat untuk foto makro sangat berpengaruh sekali, sejauh ini tidak ada yang lebih baik selain menggunakan lensa macro karena lensa tersebut sudah dirancang khusus untuk foto dengan perbandingan jarak yang sangat dekat hingga 1:1.  Untuk itu kualitas hasil foto makro dengan lensa macro tentu jauh lebih baik dibandingkan dengan penggunaan reverse ring, extension tube, atau filter close up misal Raynox DCR-250.  Lensa macro memiliki kemampuan dan area tajam yang jauh lebih luas dibandingkan dengan teknik abal-abal makro lainnya.
Untuk foto ekstrim atau foto makro dengan objek yang lebih kecil atau lebih detail, perlu digunakan kamera dengan kemampuan pembesaran diatas 3x atau anda dapat menggunakan kamera makro yang diberi filter close up.. namun teknik ini memerlukan pencahayaan yang baik agar gambar tertangkap sempurna.
3.  Pencahayaan yang baik
Cahaya yang baik untuk foto makro adalah pagi dan sore hari, untuk pagi hari di mulai pada jam 7 pagi hingga pukul 9 pagi, karena pada saat itu cahaya matahari cukup lembut dan tidak berlebihan.  Untuk sore hari bisa dimulai dari pukul 3 atau 4 sore sampai menjelang maghrib.  Selain itu anda juga bisa mengatasi kekurangan cahaya dengan flash internal maupun external yang diberi tambahan Diffuser.
4.  Angle dan Posisi Saat Memotret
Angle (bukan angel) adalah sudut bidik saat memotret objek.  Memotret makro tidak sama dengan memotret landscape atau model, karena nilai jual dari foto makro ini adalah ketajaman.  Banyak dari para fotografer makro memilih objek serangga sebagai modelnya, itu dikarenakan serangga berukuran relatif kecil dan diperlukan detail yang baik agar terlihat sempurna.
Lantas bagaimanakah angle dan posisi yang baik ? Saya mendapatkan teori ini dari salah seorang teman yang bisa dikatakan punya bakat makro yang luar biasa yaitu Danniel Partogi.  Menurut sang maestro, kita harus mengenali objek dan memahami tekstur tubuhnya agar dapat masuk kedalam area fokus (DOF).  Ketepatan pengukuran area fokus akan membuat objek tampak detail sempurna

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Popular Posts

now